Minggu, 25 Desember 2016

Litersi produktif berbasis IT

Pada bulan lali IGI telah melaksanakan TOT Literasi Produktif Berbasis IT yang berlangsung selama 3 hari bertempat di LPMP Jawatimur di kota Surabaya.Peserta yang wajib mengikuti adalah pengurus pusat atau PP IGI dan igiers yang berminat mengikutinya.Adapun PP IGI tidak berbayar karena sudah dibiayai oleh organisasi dan kerjasama dengan samsung.Sedangkan peserta lain atau pengurus daerah harus berbayar untuk biaya konsumsi dan akomodasi.Hasil TOT adalah lahirnya trainer trainer baru yang jumlahnya sekitar 150 an guru IGI dari seluruh indonesia.
Trainer trainer dari tiap wilayah seluruh indonesia inilah yang nantinya melatih di wilayah dan daerahnya masing masing.
Implementasi nya sudah dilaksanakan di beberapa wilayah termasuk IGI DKI yang saat ini tg 24-25 melaksanakan TOT ini pada tahap 2.TOT ini diikuti oleh sekitar 60 orang yang bertempat di Balai Diklat Keagamaan jl Rawa Kuning pulogebang Jakarta timur. Pada tanggal 26 dan 27 Desember 2016 kegiatan ini dilaksanakan juga di Banten atau wilayah Banten bertempat di gedung DPRD serang Propinsi Banten.Dan Nanti pada tanggal 28 dan 29 Januari 2017 akan dilaksanakan juga di wilayah Sumatera Barat yaitu di Padang .Ddengan banyaknya kegiatan TOT litersi produktif berbasis IT maka lahirlah trainer trainer yang jumlahnya semakin banyak dan tersebar dari seluruh wilayah Indonesia dengan demikian IG akan memiliki trainer trainer yang tangguh dari seluruh wilayah Indonesia agar dapat sharing ilmu dengan teman-teman lain sehingga dalam waktu beberapa tahun kedepan jumlah guru di Indonesia akan meningkat kompetensinya yang nantinya akan bermuara pada peningkatan mutu siswa dan sekaligus peningkatan mutu pendidikan di Indonesia Iitulah yang dicita-citakan oleh Igi yang memegang prinsip Sharing and Growing Together. Mudah-mudahan dengan meningkatnya kompetensi dan profesionalitas guru di Indonesia maka mutu pendidikan dengan sendirinya akan meningkat. Fokus peningkatan mutu guru yang merupakan program utama IGI akan menyebabkan perubahan mindset pada guru sehingga program pemerintah yaitu dengan mengganti kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 yang akan terlaksana dengan baik sehingga para guru yang sudah merubah mindsetnya akan dapat melayani peserta didik sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Dengan demikian implementasi kurikulum 2013 yang sesuai dengan harapan akan segera terwujud dengan tidak mengalami kendala dan hambatan dalam proses pembelajarannya Karena Guru sudah memahami bagaimana seharusnya mengajar dengan kurikulum 2013